Laporan Akhir 2 Modul 1

 By: Rahmad Fajril Ilhami

2210951016




Laporan Akhir 2
(Percobaan 3)

1. Jurnal
 [Kembali]
 

2. Alat dan Bahan [Kembali]
 


  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
  4. Jumper

Alat dan bahan pada rangkain simulasi proteus

  1. Gerbang AND (IC4073)
      Gerbang AND ini memerlukan dua atau lebih input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu inputnya berlogika 0, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input berlogika1, maka outputnya akan berlogika 1.
                         IC4073                                           tabel kebenaran


        2. Gerbang XOR (IC4030)

            Gerbang XOR akan menghasilkan output berlogika 1 jika hasil penjumlahan logika inputnya bernilai ganjil. 

                   IC4030                                         tabel kebenaran


       

     3. Gerbang OR (IC4071)

        Gerbang OR ini akan menghasilkan output berlogika 1 jika semua atau salah satu input berlogika 1. Sedangkan output akan menghasilkan logika 0 jika semua inputnya logika 0.

                         IC4071                                               tabel kebenaran





        4. Gerbang NOT

        Gerbang NOT ini berfungsi sebagai pembalik keadaan. Jika input bernilai 1 maka outputnya akan bernilai 0 dan begitu juga sebaliknya

                                                                tabel kebanaran




        5. Resistor

        Resistor atau penghambat merupakan komponen elektronika yang memiliki dua pin dan dirancang untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik


       6. Logicprobe

            Logic probe atau logic tester adalah alat yang biasa digunakan untuk menganalisa dan
mengecek status logika (High atau Low) yang keluar dari rangkaian digital.


       7. Switch SPDT

            Switch SPDT adalah singkatan dari Single Pole Double Throw. Dalam bahasa Indonesia, ini berarti saklar satu kutub, dua lemparan.Satu kutub berarti saklar hanya mengontrol satu rangkaian listrik.Dua lemparan berarti saklar memiliki dua posisi untuk menghubungkan kutub tersebut.


            8. Power supply


3. Rangkaian [Kembali]
Rangkaian Percobaan 3

4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Multivibrator monostabil adalah sebuah rangkaian elektronik yang memiliki satu kondisi stabil, di mana output utama (Q) biasanya berada dalam keadaan logika rendah (0), sedangkan output komplemennya (Q') berada dalam kondisi logika tinggi (1). Ketika rangkaian menerima sinyal pemicu berupa perubahan logika dari rendah ke tinggi, rangkaian ini akan berpindah ke kondisi tidak stabil untuk sementara waktu. Pada tahap ini, perubahan terjadi karena kapasitor dalam rangkaian RC mulai mengisi, sehingga mengubah tegangan dan membuat output Q beralih menjadi logika tinggi.

Saat berada dalam kondisi tidak stabil, output Q tetap berada pada logika tinggi. Akibatnya, LED yang terhubung dengan output Q akan menyala selama periode ini. Di sisi lain, output komplemen (Q') akan beralih ke logika rendah, yang menyebabkan LED lain yang terhubung ke Q' akan mati. Hal ini menciptakan perbedaan kondisi antara kedua keluaran, di mana satu LED menyala sementara yang lainnya padam.

Lama waktu keluaran Q berada dalam keadaan logika tinggi bergantung pada konstanta waktu RC, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus \(tw = R1 \times C8\), di mana R1 adalah nilai resistor dan C8 adalah nilai kapasitor. Setelah kapasitor terisi penuh, keluaran Q kembali ke kondisi logika rendah, dan rangkaian akan kembali ke keadaan stabil. Proses ini dapat diulang sesuai kebutuhan dengan memberikan sinyal pemicu yang baru.

Durasi pulsa yang dihasilkan oleh multivibrator monostabil dapat diatur dengan mengubah nilai dari resistor atau kapasitor yang digunakan. Penggunaan potensiometer juga memungkinkan penyesuaian durasi pulsa secara lebih halus. Semakin besar kapasitas kapasitor, semakin lama pula pulsa yang dihasilkan, sehingga LED yang terhubung ke Q akan menyala lebih lama. Prinsip ini memungkinkan kita untuk dengan mudah mengontrol durasi aktif keluaran multivibrator sesuai dengan kebutuhan aplikasi.


5. Video Rangkaian [Kembali]

6. Analisa [Kembali]
1. Analisa sinyal output Q dan Q' pada saat A=0, B= Trigger Rising)
jawab :
Sebelum menerima sinyal pemicu (trigger), output Q dan Q' berada dalam kondisi stabil, di mana output Q bernilai 0 (logika rendah) dan output Q' bernilai 1 (logika tinggi). Kedua keluaran ini mempertahankan keadaan tersebut sampai ada sinyal yang memicunya.
Ketika sebuah sinyal pemicu naik (rising trigger) diterapkan pada titik B, output Q akan berubah menjadi logika tinggi (1) selama durasi yang ditentukan oleh konstanta waktu dari rangkaian RC. Dalam periode ini, Q berada dalam kondisi tidak stabil dan tetap tinggi untuk waktu yang terbatas.
Setelah jangka waktu yang diatur oleh konstanta waktu RC berlalu, output Q akan kembali ke logika rendah (0), yang menandakan bahwa rangkaian telah kembali ke kondisi stabil. Selama perubahan ini, output Q' berperilaku sebaliknya; ketika Q naik, Q' turun menjadi logika rendah (0).
Kemudian, setelah waktu yang sama berlalu, output Q' akan kembali naik ke logika tinggi (1), mengembalikan rangkaian ke kondisi stabil semula, di mana Q = 0 dan Q' = 1. Proses ini berulang setiap kali sinyal pemicu diterapkan pada rangkaian.
2. Lakukan perhitungan waktu pada jurnal dan bandingkan nilainya
jawab :


L = ln(2) * (R || (R+Rp)) * C
L: Waktu naik (rise time)
ln(2): Konstanta natural logaritma dari 2
R: Resistor
Rp: Resistor paralel
C: Kapasitor

Persamaan ini menggambarkan hubungan antara waktu naik suatu sinyal (biasanya pada rangkaian RC atau RL) dengan nilai komponen-komponen yang ada di dalam rangkaian tersebut.

  • Variasi 100 μF:

    • t_min: Waktu naik terkecil diperoleh ketika hanya memperhitungkan resistor R.
    • t_max: Waktu naik terbesar diperoleh ketika memperhitungkan kombinasi resistor R dan Rp.
    • Kesimpulan: Semakin besar nilai kapasitor, semakin besar pula waktu naik. Ini sesuai dengan teori rangkaian RC, di mana kapasitor akan memperlambat perubahan tegangan pada suatu rangkaian.
  • Variasi 470 μF:

    • Hasil serupa dengan variasi 100 μF, hanya saja nilai waktu naiknya lebih besar karena nilai kapasitornya juga lebih besar.
  • Variasi 940 μF:

    • Hasilnya konsisten dengan variasi sebelumnya. Waktu naik terus meningkat seiring dengan peningkatan nilai kapasitor.

7. Link Download [Kembali]
Download video Rangkaian [Download]

Download Datasheet AND [Download]

Download Datasheet OR [Download]

Download Datasheet XOR [Download]

Download Datasheet NOT [Download]

Download Datasheet Switch [Download]

Download Datasheet Resistor [Download]

Download Datasheet LED [Download]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATA KULIAH ELEKTRONIKA

PRATIKUM SISTEM DIGITAL

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA